Digitalnote

Tebarkan Sejuk di Ruang Digital

Stockvault/Muhammed Hassan
Stockvault/Muhammed Hassan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini membawa tantangan baru dalam kebudayaan bangsa Indonesia, seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, kebebasan berekspresi tanpa batas, hingga lunturnya toleransi bermasyarakat.

Oleh sebab itu, para penyuluh agama dan pendakwah punya kewajiban untuk siap sekaligus berani merambah internet. Sebagaimana di dunia nyata, saat ini para pendakwah berperan sebagai pemengaruh atau influencer di tengah-tengah masyarakat.

Tak bisa dipungkiri, para penyuluh agama juga harus ambil peran sebagai benteng untuk menangkal konten negatif di internet. Hal tersebut dibahas dalam webinar bertema “Jaga Persatuan dengan Dakwah yang Menyejukkan di Era Digital” di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/8).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Acara ini diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Menurut Koordinator Nasional Arus Informasi Santri (AIS) Anifatul Jannah, sekarang ini media digital menjadi sarana dakwah yang efektif untuk menyebarkan pesan dengan cepat serta menjangkau umat secara luas.

Oleh karena itu, para pendakwah harus mampu memahami cara penggunaan internet dan media sosial. Antara lain, pengetahuan dasar dalam cara pemakaian perangkat keras, sistem operasi, aplikasi, dan optimalisasi internet.

Selain itu, banyaknya konten negatif semisal ujaran kebencian, kabar bohong, serta penipuan semestinya menjadi catatan para pendakwah untuk makin aktif mengisi ruang digital. Salah satunya, melalui produksi konten positif yang dapat mengajarkan kebaikan-kebaikan kepada warganet.

“Dalam memanfaatkan aplikasi percakapan misalnya, kita harus memperhatikan bagaimana cara berkomunikasi dengan orang," ujar Anifatul.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Madrasah Digital AIS Nusantara, Muallif Wijdan Kayis memaparkan tantangan berbudaya di media digital sekaligus kiat dalam berdakwah yang ramah. Menurutnya, para pendakwah serta seluruh warganet semestinya harus menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai panduan karakter dalam penggunaan internet dan media sosial.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Technology believer.. tech-society observer.. recovering digital addict