Jadikan Ruang Digital Ruang Dakwah yang Nyaman

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan, Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00. Dalam merespons hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Pada Rabu, (5/4/2023), di Jawa Barat, workshop Literasi Digital digelar dengan tema “Dakwah yang Ramah dan Menyejukkan di Ruang Digital”. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Program Manager Common Room Networks Foundation Ressa Ria, Koordinator Nasional Arus Informasi Santri Nusantara Anifatul Jannah, dan Sekretaris Jenderal Jaringan Media Siber Indonesi (JSMI) Pusat Eko Pamuji.
Dalam paparannya, Anifatul Jannah menjelaskan, tantangan beragama di era sekarang ini adalah adanya kesenjangan digital di masyarakat. Akibatnya, kerap atau banyak beredar kabar bohong alias hoaks yang terkadang mengabaikan nilai-nilai agama.
Selain itu, fanatisme beragama tak kalah subur tumbuh di masyarakat. “Saat ini adalah era di mana orang hanya mempercayai apa yang ia ingin percaya (post truth). Oleh karena itu, dibutuhkan dakwah yang ramah yang bisa menenangkan dan mendamaikan hati khalayak,” kata Anifatul.
Peran yang bisa dilakukan, imbuh dia, adalah dengan memberikan informasi yang akurat lewat media sosial maupun aplikasi percakapan. Termasuk juga, menghindari segala hal yang bersifat intoleran dan radikalisme penting untuk tetap menegakkan nilai-nilai agama yang penuh kedamaian.
Teknologi, kata dia, dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menyebarkan pesan-pesan positif kepada masyarakat maupun pesan perdamaian kepada antarpemeluk agama.
Senada, Ressa Ria menambahkan, ruang digital berperan penting sebagai media penyampaian pesan positif di masyarakat. Menurutnya, dengan memperbanyak konten positif, masyarakat teredukasi lewat informasi yang benar dan terinspirasi untuk mengarahkan pada perbuatan-perbuatan baik.
