Digitalnote

Ramai-ramai Minimalkan Jejak Sampah Plastik

Unsplash/John Cameron
Unsplash/John Cameron

Berdasarkan data yang dilansir oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) (2020), 80 persen sampah di laut berasal dari daratan. Dari 364,5 ton sampah per hari, sekitar dua per tiga di antaranya berasal dari Jawa dan Sumatera.

Berbagai upaya pun dilakukan oleh berbagai pihak, untuk mengurangi penimbunan sampah, di antaranya:

1. Dayaguna ulang sampah kemasan pangan

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah per tahunnya. Adapun sebanyak lima persennya, atau 3,2 juta ton merupakan sampah plastik.

Dari timbunan sampah plastik, produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bermerek menyumbang 226 ribu ton atau 7,06 persen. Sementara itu, 46 ribu ton atau 20,3 persen dari total timbulan sampah produk AMDK bermerek merupakan sampah AMDK kemasan gelas plastik.

Wacana untuk mendayagunakan ulang kemasan air minum, dalam hal ini galon air minum pun terus dikaji. Peneliti sekaligus dosen di Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia (UI) Dr Agustino Zulys MSc mengungkapkan, hingga kini belum penelitian yang membuktikan bahwa air dalam kemasan galon berbahan polikarbonat berbahaya bagi kesehatan.

Menurutnya, untuk meneliti migrasi Bisfenol A (BPA) dari kemasan ke dalam airnya itu, analisisnya harus betul-betul menggunakan alat-alat yang cukup sensitif dan akurat atau valid. Agus mengatakan, terkait BPA dalam air minum dalam kemasan (AMDK) galon polikarbonat, belum bisa secara hukum dikatakan berbahaya atau tidak.

Hal itu karena acuan di Indonesia sendiri itu juga belum ada. Terkait kemungkinan BPA bermigrasi dalam suhu ruangan, dia mengatakan perlu diteliti lebih lanjut lagi mengenai bagaimana mekanisme pelepasannya itu sendiri.

Senada, Pakar Teknologi Produk Polimer/Plastik yang juga Kepala Laboratorium Green Polymer Technology Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), Prof Dr Mochamad Chalid, SSi MSc Eng, menegaskan kemasan galon berbahan polikarbonat secara desain material bahan bakunya relatif aman untuk air minum. Menurutnya, produsen pasti telah melakukan antisipasi terkait hal itu, sebelum diedaerkan ke masyarakat.

Namun, Chalid meyakini, setiap kemasan pangan pasti sudah terlebih dahulu diuji Memang tidak mudah mengendalikan oleh pihak-pihak terkait, baik itu oleh Kemenperin maupun BPOM.

2. Sampah elektronik

Dok Logitech
Dok Logitech

Perusahaan teknologi Logitech terus berupaya berkontribusi dalam upaya menekan jejak karbonnya dengan melahirkan produk yang minim jejak lingkungan. Salah satunya, adalah komponen plastik di keyboard tetbarunya yang rilis pada pertengahan Agustus 2022, Signature K650.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Technology believer.. tech-society observer.. recovering digital addict