Bisnis Cloud, Akselerator Transformasi Digital Indonesia

Pada era industri 4.0, layanan berbasis cloud menjadi kunci utama dalam penentu daya saing yang memastikan industri berinovasi. Hal ini menjadi latar belakang yang mendorong PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) selaku anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), berfokus pada pengembangan bisnis cloud.
Bisnis ini pun menjadi salah satu dari tiga portfolio bisnis yang dimilikinya, yaitu IT Services, Cloud dan Digital Solution. Sebelumnya, Telkomsigma yang telah diambil alih dan diberikan dana sebesar Rp 2,59 trilliun oleh Telkom pada April lalu, kini diposisikan sebagai digital growth engine TelkomGroup yang fokus menghadirkan solusi B2B Digital IT Services di Indonesia.
Dengan langkah tersebut, Telkomsigma bertransformasi dan berfokus menghadirkan solusi berbasis Digital IT Services untuk sektor B2B di Indonesia. Dengan fokus utamanya melalui pengembangan bisnis cloud untuk menjadi akselerator ekonomi digital Indonesia.
Sejalan dengan tingginya permintaan layanan digital dan IT infrastruktur berbasis cloud, Gartner dalam risetnya “The Future of Cloud in 2025” menyebutkan pada 2025 memperkirakan, market size cloud di Indonesia diprediksi akan mencapai Rp 39,3 triliun dengan persentase tingkat pertumbuhan per tahun atau CAGR 2020-2025 sebesar 27 persen.
Direktur Delivery & Operation Telkomsigma, I Wayan Sukerta, menjelaskan, “Guna mewujudkan transformasi digital lebih optimal, Telkomsigma menawarkan kapabilitas hybrid multicloud yang menggabungkan benefit antara public cloud, serta private cloud untuk menjawab kebutuhan security compliance," ujarnya.
Disamping itu, Telkomsigma juga tengah meningkatkan kapabilitas cloud-nya dengan sistem multizone yang didukung oleh lebih dari 370 praktisi cloud tersertifikasi dan ketersediaan IT support 24/7. Termasuk, tersedianya arsitektur cloud native yang berorientasi pada fleksibilitas, skalabilitas, serta kesiapan infrastruktur yang aman dan reliable.
