Langkah Nyata Pemanfaatan Teknologi Konservasi

Urgensi menekan dampak dari perubahan iklim terus dilakukan di berbagai sektor industri. Sebagai upaya dalam meningkatkan ekonomi dan daya saing, mencapai ketahanan energi dan mengatasi perubahan iklim global melalui penurunan emisi CO2, Pemerintah Indonesia berkomitmen secara tegas untuk melaksanakan konservasi energi.
Adapun target konservasi energi sampai dengan 2025 mengacu pada Kebijakan Energi Nasional adalah mengurangi intensitas energi sebesar satu per tahun hingga 2025 dan mencapai penghematan energi final sebesar 17 persen pada 2025.
Pada Rabu (31/8/2022), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan secara langsung Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di kawasan pabrik Danone-Aqua Mambal, Kabupaten Badung, Bali. Peluncuran PLTS Atap yang dibangun atas kerja sama dengan Berkeley Energy Commercial Industry (BECIS) ini sekaligus memperkuat komitmen Indonesia terhadap fokus Presidensi G20 tentang pemanfaatan energi terbarukan yang tengah berlangsung saat ini.
Dengan kapasitas sistem sebesar 704 KWP, PLTS Atap ini dapat menghasilkan listrik sebesar 1.050 MWH per tahun dan dapat mengurangi sebesar 882 Ton CO2 per tahun. “Salah satu isu prioritas pada Presidensi G20 Indonesia tahun ini adalah bagaimana mencapai karbon netral dan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan untuk mengatasi perubahan iklim. Pemerintah terus mengembangkan transisi dari bahan bakar fosil menuju penggunaan energi bersih,” ujar Luhut.
