Digitalnote

Batas Tipis Kosumerisme dan Self Reward di Dunia Maya

Stockvault/Mohammed Hassan
Stockvault/Mohammed Hassan

Kemudahan dalam mengakses lokapasar menggunakan ponsel pintar, lengkap dengan dukungan perbankan daring, cenderung menumbuhkan perilaku konsumtif yang mengarah kepada hedonisme. Media sosial pun menjadi media yang tepat memamerkan berbagai hal.

Dengan semakin suburnya konsumerisme saat ini, diperlukan kesadaran diri sendiri untuk mengontrol perilaku konsumtif tersebut. JaWAra Internet Sehat ICT Watch & Whatsapp Nur Rina Maskayanti menjelaskan, definisi dari hedonisme, yakni gaya hidup yang berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas.

Menurutnya, hal ini belum tentu negatif namun dapat menjadi negatif apabila kita tidak bisa mengontrol diri serta menyeimbangan kondisi finansial kita. “Kalau hedonisme itu kita menghabis-habiskan uang saja, inginnya mengikuti modernitas yang hits pada saat ini, bisa fashion, nongkrong, kemudian tanpa disadari uang tiba-tiba habis untuk barang yang tak sesuai kebutuhan," ujar Rina dalam webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi bertema “Hedonisme Kalangan Generasi Muda Akibat Arus Digitalisasi”, Senin (15/8/2022), di Makassar, Sulawesi Selatan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Perilaku konsumtif ini, menurut Relawan Social Media Manager Girls in Tech Indonesia Faye Yosephine, juga tak lepas dari pemahaman akan etika sosial di jagat maya. Ia menyebutkan, sejumlah faktor internal hedonisme di era digital, di antaranya adalah senang menjadi pusat perhatian, self-reward yang berlebihan, serta aktualisasi diri yang berlebihan untuk mendapatkan perhatian dan pujian.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Technology believer.. tech-society observer.. recovering digital addict