Digitalnote

Cara Menjaga Reputasi di Era Digital

Stock vault/Jack Moreh
Stock vault/Jack Moreh

Perilaku seseorang di dunia digital akan selamanya meninggalkan jejak. Oleh karena itu, etika berinternet harus dijalankan agar tidak merugikan reputasi diri pengguna.

Salah satu cara memahami etika digital adalah dengan meningkatkan pemahaman tentang literasi digital. Terkait hal tersebut di atas, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar webinar bertema “Cermat Bermain Media Sosial”, Kamis (7/7) di Kalimantan.

Junior IT dan system application product (SAP) Ade Kurniawati, memberikan tips untuk menjaga keamanan digital. Yakni, dengan membuat kata sandi yang kuat, dimana terdiri dari kombinasi karakter berupa angka, huruf kapital dan non kapital, tanda baca, serta simbol.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Selain itu, kita juga perlu penggantian kata sandi secara berkala serta gunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun. “Kita harus memilah dan meninjau kembali apa yang akan kita share lewat akun media sosial kita, seperti mensensor foto atau video yang berisi data pribadi karena dapat membahayakan diri sendiri," ujar Ade.

Contohnya, ia melanjutkan, barcode yang tertera pada vaksin, dimana di dalamnya terdapat data pribadi seperti tanggal lahir dan lain sebagainya. Selain itu, hindari pula tag lokasi saat akan mem-posting sesuatu dan hindari kata-kata yang memprovokasi dan mengandung unsur SARA.

Waspada Cyberbullying

Senada, anggota Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) sekaligus Dosen FIKOM Universitas Pancasila Anna Agustina menggarisbawahi bahwasannya kita tidak perlu mengunggah konten saat sedang bertengkar dengan seseorang di media sosial. Hal ini dikarenakan bisa jadi konten tersebut digolongkan menjadi jenis konten yang negatif oleh pemilik regulasi platform.

Anna menyampaikan, data pribadi kita sebagai harta sehingga ia mengibaratkan apabila kita membagi-bagikan data di media sosial. Dengan terlalu royal membagikan data, ia melanjutkan, maka sama saja seperti kita membagikan kunci rumah ke orang-orang yang mau masuk ke rumah kita. “Perlunya kita menerapkan etika di dunia maya karena adanya cyberbullying," ujar Anna.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Technology believer.. tech-society observer.. recovering digital addict