Ayo Bikin Konten, tapi Jangan Asal Viral
Digitalnote
Di era digital seperti sekarang, membuat konten agar viral sudah menjadi tujuan yang dilakukan dengan segala cara. Padahal, belum tentu konten tersebut bertentangan dengan nilai luhur budaya Indonesia.
Masih banyak juga yang belum menyadari, setiap pembuat konten bertanggung jawab secara moral terhadap apa yang ia sebarluaskan di internet. Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi berkolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital di Kalimantan, Kamis (30/6/2022), secara daring.
I Gede Putu Krisna Juliharta selaku dosen, praktisi sekaligus Ketua Relawan TIK Provinsi Bali/PP Relawan TIK menjelaskan, budaya digital tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. “Kita sadari bahwa konten adalah raja tetapi bukan berarti kita bebas dan kebablasan membuat konten yang keluar dari kaidah-kaidah yang ada," ujarnya.
Apalagi, I Gede melanjutkan, kalau sampai membuat konten yang agak aneh sehingga gampang viral. "Tanggung jawab moral kita lebih penting karena apa yang kita buat akan berpengaruh ke orang-orang sekitar,” ia mengingatkan.
Dalam webinar tersebut, Pengurus Pusat Relawan TIK Indonesia Muhammad Arifin juga memberikan sejumlah tips dan trik dalam membuat konten yang menarik. Salah satunya, yaitu dengan menentukan platform apa yang digunakan dan seberapa sering konten yang akan diunggah.
“Pahami kelebihan dan kekurangan media sosial yang kita gunakan, misalnya Facebook. Kelebihannya yaitu jumlah pengguna menduduki peringkat pertama, namun kekurangannya yaitu pengguna terlalu heterogen, sehingga informasi yang muncul terlalu beragam," Arif menjelaskan.
