Serba Serbi

Pembangunan Rumah Terjangkau Terus Dikebut, Salah Satunya di Sini

Pengadaan rumah terjangkau untuk masyarakat (ilustrasi)

Kebutuhan rumah, hingga saat ini masih menjadi kebutuhan yang sulit dijangkau bagi sebagian masyarakat berpenghasilan rendah. Menurut data Bank Indonesia, pembiayaan non-perbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk pembangunan properti residensial.

Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) menunjukkan, backlog kepemilikan rumah di Indonesia masih sangat tinggi, yakni mencapai 12,7 juta. Angka backlog sulit turun karena terus meningkatnya kebutuhan karena pertambahan penduduk di tengah keterbatasan lahan dan mahalnya suku bunga kredit kepemilikan rumah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Angka backlog adalah kekurangan rumah yang dihitung berdasarkan selisih antara jumlah kepala keluarga dengan jumlah rumah yang ada.

Setelah sukses menggelar Gebyar Hunian Terjangkau Vol.1 pada Desember lalu, Sarana Jaya bersama Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Dana Perumahan(UPDP) dan Bank DKI kembali sukses melangsungkan Gebyar Hunian Terjangkau Vol. 2 (24/2/2024).

Bertempat di salah satu hunian terjangkau yang dikembangkan oleh Sarana Jaya, yakni Menara Kanaya Nuansa Cilangkap, Jakarta Timur, antusiasme warga DKI Jakarta terhadap hunian terjangkau ini meningkat dari penyelenggaraan Gebyar Hunian sebelumnya.

Warga DKI Jakarta sebagai Calon Penerima Manfaat (CPM) ini sebelumnya telah melakukan registrasi melalui platform yang telah disediakan melalui media sosial Nuansa Cilangkap. Selanjutnya warga yang telah registrasi secara daring, dapat melakukan beberapa tahapan pada saat di lokasi Gebyar Hunian. Yakni, melakukan registrasi ulang, mendaftar melalui aplikasi Sirukim, verifikasi data, dan terakhir melakukan verifikasi oleh pihak bank.

Disela-sela rangkaian kegiatan tersebut, berlangsung juga sesi talkshow yang dihadiri oleh Kepala UPDP, Meli Budiastuti, Kepala Divisi KPR bank DKI Randy Octionandes, serta bagian pemasaran Sarana Jaya, Erna Sasmita.

Meli menyampaikan, Gebyar Hunian Terjangkau ini merupakan one stop service yang langsung dilakukan oleh DPRKP bersama Sarana Jaya dan Bank DKI kepada Calon Penerima Manfaat yang telah mendaftar melalui aplikasi. “Ke depannya kami akan intensifkan kegiatan Gebyar Hunian Terjangkau ini, dan semoga hunian di Menara Kanaya ini segera habis terjual,” ucap Meli.

Perlu diketahui, program hunian terjangkau ini merupakan inisiasi Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi backlog perumahan. Menyasar pada kelompok masyarakat DKI Jakarta yang berpenghasilan rendah, diharapkan masyarakat DKI Jakarta bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak, aman, dan nyaman serta dengan mengedepankan kemudahan akses dan sarana transportasi yang terintegrasi.