Agar tak Burnout Selama WFH
Saat ini, bekerja dari rumah alias WFH sudah menjadi kondisi yang dihadapi oleh banyak orang. Hal ini makin meniadakan sekat pemisah antara pekerjaan dan kehidupan personal.
Kondisi ketidakseimbangan antara kehidupan profesional dan personal pun makin banyak ditemui. Kelelahan karena harus terus bekerja pun akhirnya dapat memicu stress berkepanjangan atau dikenal dengan istilah burnout.
Sebagai upaya untuk menyeimbangkan kembali kehidupan personal dan profesional kita, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Di antaranya:
1. Berolahraga
Kesehatan mental yang baik, selalu berawal dari kondisi fisik yang prima. Dengan secara rutin menjaga agar badan tetap fit, kita sudah satu langkah lebih dekat untuk lebih sehat secara mental juga.
Menjaga kesehatan fisik, bisa kita lakukan dengan menjaga asupan pola makan dan bergerak aktif. Ketika berolahraga, kita bisa lebih nyaman dengan menggunakan sepatu dari Asics Gel-Nimbus-24 yang baru saja diperkenalkan.
Sepatu lari ini merupakan pembaruan dari generasi pendahulu sebelumnya, dan menawarkan berbagai fitur. Salah satunya, fitur FF Blast Plus yang memberikan perlindungan pada bagian bawah sepatu sehingga dapat melindungi kaki secara canggih. FF Blast Plus merupakan teknologi terbaru milik Asics yang lahir dari hasil riset dan membuat sepatu ini memiliki bobot 20 gram lebih ringan dari pendahulunya.
Ditawarkan seharga Rp 2.399.000, sepatu Asics Gel Nimbus-24 ini sudah bisa dibeli baik secara daring maupun luring.
2. Sempatkan disconnect dari semua perangkat teknologi
Bekerja secara terus menerus tidak baik untuk kesehatan mental kita. Bahkan sekadar untuk menjawab WhatsApp, surel, maupun panggilan saja, bisa tetap menguras energi yang kita miliki.
Ada baiknya juga kita mengambil waktu tenang untuk memberi reward kepada diri sendiri dengan sedikit me-time. Salah satu cara untuk disconnect adalah dengan mengatur screen time dengan perangkat smartphone kita.
Kita juga bisa mematikan notifikasi dari aplikasi-aplikasi yang kita inginkan, seperti notifikasi surel, WhatsApp, dan Microsoft Teams ketika sedang ada dalam waktu me-time.
3. Temukan cara mengespresikan diri
Salah satu cara untuk mengatasi emosi yang berlebihan adalah dengan menemukan cara yang sehat untuk mengekspresikan diri. Ada berbagai hal yang bisa kita lakukan untuk bereskpresi. Misalnya, dengan melakukan kegiatan melukis dengan nomor (paint by numbers), berkebun, atau membuat jurnal untuk mengekspresikan apa yang kita rasakan dengan tulisan atau gambar.
Semua kegiatan ini dapat membantu kita memahami lebih baik apa yang menjadi masalah kita, termasuk mengurangi overthinking dan mengatur emosi dengan lebih baik.
Tren ini, sebenarnya sudah mulai banyak dilakukan sejak tahun lalu. Terbukti, Tokopedia mencatat jumlah penjualan buku pengembangan diri dan produk paint by numbers meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan 2021.