Budayakan Solusi IoT di Lingkungan Santri
Pemanfaatan Internet of Things (IoT) kini dapat semakin luas ditemukan di berbagai elemen kehidupan. PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) juga mendorong penerapan solusi IoT di kalangan pondok pesantren (ponpes).
Salah satunya adalah di Ponpes KH Mas Mansur Madrasah Boarding School (MBS) yang berlokasi di Brebes, Jawa Tengah. Di ponpes ini, XL mengajarkan para santri memanfaatkan solusi IoT untuk budi daya maggot.
Dalam proyek edukasi ini, XL juga menggandeng PT Xekar, Benihbaik.com, Majelis Taklim XL Axiata (MTXL), dan komunitas Bloggercrony. Peresmian atas beroperasinya fasilitas budi daya Maggot tersebut berlangsung Selasa, (12/9/2023).
Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir, menjelaskan, melalui program Pesantren Digital, XL Axiata turut menyediakan sejumlah solusi digital yang bisa dimanfaatkan oleh teman-teman pengelola pondok pesantren di seluruh Indonesia. "Mengingat solusi IoT bisa secara fleksibel dipakai untuk meningkatkan kinerja di berbagai keperluan di pesantren, termasuk dalam kegiatan ekonomi dan kewirausahaan," ujarnya.
Baca Juga: Pendanaan Rp 6,1 Miliar untuk Kembangkan Potensi Pengolahan Jagung
Marwan menambahkan, solusi IoT untuk budi daya maggot juga telah diterapkan di Pesantren Hidayatulloh, Depok, Jawa Barat. Solusi ini lahir dari hasil inkubasi IoT di Laboratorium XCamp XL Axiata.
Di tempat ini dipilih sejumlah solusi IoT yang cocok dan dapat diterapkan di lingkungan pesantren, terutama yang dapat mendukung upaya pemberdayaan ekonomi. Budi daya maggot ini secara tidak langsung juga mendukung program pengolahan dan pemberdayaan sampah organik dan non organik di pesantren tersebut.
Secara teknis, solusi ini memiliki sejumlah fitur pemantauan lingkungan dan kontrol suhu atau kelembaban di lokasi peternakan Black Soldier Fly (BSF). BSF adalah jenis lalat yang telurnya kemudian menjadi larva maggot.
Untuk bisa menghasilkan maggot yang bisa menjadi pakan ternak berkualitas tinggi, dibutuhkan suhu dan kelembapan yang optimal, dengan rentang 20-25 derajat celcius.
Selain itu, dibutuhkan juga kelembaban yang ideal dalam beternak maggot, yaitu sekitar 50-70 persen. Penggunaan solusi IoT akan membantu mempermudah para pembudidaya maggot untuk antara lain mengukur suhu dan kelembaban terbaik secara real time.
Nilai ekonomi yang bisa dihasilkan dari budi daya maggot pun terbilang cukup tinggi. Pangsa pasar maggot diakui oleh industri pakan ternak global, di mana berpeluang besar menyasar para peternak unggas, lele, dan sebagainya.
Maggot selama ini hidup sebagai pakan pengganti pelet yang berkualitas tinggi dan dapat mempercepat pertumbuhan hewan ternak. Dengan pangsa pasar yang masih terbuka, budi daya ini diharapkan dapat mendorong pemberdayaan masyarakat.
Budi daya maggot terbilang cukup mudah karena pakannya berasal dari limbah rumah tangga atau sampah organik yang mudah didapatkan. Dengan begitu, pembudidayaan maggot ini pun turut berkontribusi terhadap pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Melalui program Pesantren Digital, XL Axiata melakukan berbagai pelatihan digital. Tujuannya, meningkatkan kecakapan para santri dan santriwati dalam bidang kewirausahaan sosial.
Selain itu, XL juga memberikan sejumlah pelatihan pemanfaatan teknologi dan sarana digital seperti antara lain membuat konten digital, desain website, pemanfaatan IoT, dan keamanan siber, serta pemanfaatan 5G.