Pegiat UMKM, Membangun Aplikasi Kian Mudah tanpa Coding
Jagel, platform penyedia layanan pembuat aplikasi (No-Code App Builder), mengumumkan kontribusinya dalam mendorong pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia. Sepanjang 2024, Jagel telah berhasil membantu UMKM mengalami kenaikan rata-rata total omzet hingga delapan persen dibandingkan tahun lalu.
Sebuah pencapaian yang mencerminkan efektivitas solusi digital yang sejak pandemi lalu giat digencarkan di kalangan pelaku usaha. Terutama di skala mikro dan menengah.
"Jagel didirikan pada 2018 dengan visi memberdayakan dan meningkatkan produktivitas para pelaku bisnis, khususnya UMKM, melalui teknologi digital. Kenaikan omzet UMKM yang signifikan ini adalah bukti nyata dampak positif yang dapat kami bawa kepada para pelaku bisnis kecil dan menengah di Indonesia, terutama di propinsi Sumatera dan Kalimantan yang menjadi basis mayoritas user kami saat ini," ujar Danny Liong, Chief of Commercial and Sales.
Saat ini, ia menjelaskan, layanan Jagel telah digunakan oleh ratusan ribu UMKM. "Kami akan tetap berupaya mendorong UMKM agar bersemangat mempelajari literasi digital sebagai cara cepat meroketkan bisnis," ujar Danny lagi.
Layanan Jagel bisa digunakan dengan sistem berlangganan. Pengguna bisa membuat aplikasi sendiri dengan cara mengunduh Jagel.app di Play Store dan memilih paket berlangganan.
Salah satu pengguna Jagel, berhasil meningkatkan omzetnya hingga 12 persen di tahun ini, Bapak Ikhwan asal Sumatera Utara, awalnya adalah penjual keripik buah dan terbiasa mengantar sendiri pesanannya. Dari situ, tercetuslah ide untuk membuka layanan transportasi yang diberi nama Goseh.
Melalui Jagel, ia membuat aplikasinya di 2019 dan hingga kini telah sukses memberdayakan 150 mitra driver di area Kabupaten Karo, tanpa latar belakang ilmu dan pengalaman di bidang teknologi.
Selain app-builder, Jagel juga menyediakan layanan CCaaS (Contact Center as a Service) dan CPaaS (Communication Platform as a Service) yang merupakan pusat pengelolaan kontak pelanggan untuk memberikan pengalaman transaksi yang lebih baik. Layanan CPaaS ini, Danny menjelaskan, mampu mengintegrasikan platform komunikasi (WhatsApp, telepon, Facebook, Instagram) bagi UMKM agar bisa dikelola dengan tersistem.
Ke depan, Danny optimistis layanan software berbasis cloud akan semakin diminati karena menawarkan biaya yang jauh lebih murah. Ditambah gencarnya dukungan Pemerintah terhadap ekonomi kreatif, Danny berharap semakin banyak pelaku UMKM yang mau berekspansi ke ranah digital.