Cara Cerdas Membeli Produk Asuransi
Asuransi merupakan salah satu bentuk perlindungan finansial yang perlu dimiliki oleh masyarakat. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memiliki asuransi pun semakin meningkat apalagi sejak terjadinya pandemi.
Berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), minat masyarakat terhadap asuransi kesehatan paskapandemi ini pun meningkat. Per Maret 2023, tercatat premi asuransi kesehatan meningkat 22 persen dibandingkan 2022.
Yohana Angeline Far Far, selaku Senior Public Relations Qoala, perusahaan insurtech omnichannel di Asia Tenggara menjelaskan, asuransi kesehatan merupakan salah satu jenis asuransi yang dapat menanggung sebagian hingga seluruh biaya perawatan jika terjadi risiko kesehatan. Termasuk juga, penyakit dengan menjamin biaya perawatan peserta asuransi saat jatuh sakit atau mengalami kecelakaan.
"Produk asuransi kesehatan ini sebetulnya merupakan upaya proteksi finansial untuk kita agar dapat terhindar dari pengeluaran dana yang besar secara tiba-tiba dan tak terduga” ujarnya. Menurut Yohana, ada beberapa hal yang perlu dipahami sebelum Anda membeli asuransi kesehatan, di antaranya:
1. Usahakan membeli asuransi saat masih sehat dan sedini mungkin
Sangat penting untuk membeli asuransi sedini mungkin dan dalam keadaan sehat. Kebanyakan masyarakat baru membeli asuransi saat penyakit datang karena tersadar betapa mahalnya biaya pengobatan di rumah sakit.
Jika Anda membeli asuransi dalam kondisi sudah sakit, permohonan pembelian asuransi cenderung ditolak atau Anda jatuh dalam ketentuan ‘pre-existing condition‘. Artinya, jika Anda sudah berada dalam kondisi sakit atau memiliki penyakit tertentu, pihak asuransi tidak akan memberikan tanggungan untuk penyakit-penyakit tersebut ke depan.
Pahami juga bahwa besar premi asuransi itu sangat bergantung pada cakupan perlindungan yang ditawarkan, usia nasabah atau tertanggung, riwayat medis tertanggung hingga jangka waktu perlindungan. Di dalam asuransi kesehatan, ada ketentuan yang berlaku seperti semakin tua usia seseorang maka premi yang dibayarkan akan lebih mahal.
2. Sesuaikan dengan bujet
Selanjutnya adalah sesuaikan harga premi dengan bujet keuangan Anda. Jumlah premi biasanya akan bergantung pada seberapa banyak hal yang akan menjadi tanggungan pihak asuransi, serta profil risiko tertanggung.
Misalnya, asuransi kesehatan dengan manfaat rawat inap saja mungkin preminya lebih murah dibandingkan asuransi kesehatan dengan manfaat rawat inap dan rawat jalan. Siapkan anggaran untuk membayar premi asuransi kesehatan, idealnya lima sampai 10 persen dari pendapatan rutin bisa di alokasikan khusus untuk menutup biaya premi asuransi, termasuk asuransi kesehatan.
3. Pahami sistem asuransi kesehatan yang ada di polis
Idealnya perusahaan asuransi menerapkan sistem cashless atau menggunakan kartu peserta atau reimbursement di dalam layanan mereka. Kedua hal ini patut menjadi bahan pertimbangan.
Dengan sistem cashless, Anda hanya perlu membawa dan menunjukkan kartu keanggotaan pada saat melakukan pendaftaran di rumah sakit tanpa perlu melakukan deposit jika mendapatkan perawatan rawat inap. Dengan begitu pengobatan bisa berjalan dengan lebih cepat dan mudah.
Sedangkan di dalam sistem reimbursement, wajib melakukan deposit pada saat pendaftaran rawat inap dan bahkan wajib melunasi dahulu seluruh biaya pengobatan. Setelah selesai mendapatkan perawatan, klaim bisa diajukan kepada pihak asuransi dengan cara menyertakan kuitansi pembayaran tersebut.
4. Bandingkan produk asuransi kesehatan yang hendak dipilih
Ketika menemukan beberapa produk asuransi kesehatan, bandingkan paling tidak dua produk terlebih dulu agar bisa memilih asuransi kesehatan yang terbaik dan sesuai untuk Anda. Bandingkan dari sisi jangkauan perlindungan, besar premi yang dibebankan dan rekam jejak penyedia asuransi.