Digicafe

Perkuat Inovasi Teknologi di Bidang Ketahanan Pangan

Dok IDMA
Dok IDMA

IDMA, perusahaan global berbasis di Turki dalam industri pameran internasional terbesar di dunia dalam sektor teknologi produksi tepung, biji-bijian, dan pakan biji-bijian, akan memulai ekspansi strategisnya ke Asia Tenggara. Wilayah Asia Tenggara, saat ini tengah mengalami lonjakan permintaan yang luar biasa akan produk-produk berbasis biji-bijian.

IDMA akan mengikutsertakan seluruh audiensnya di Jakarta bersama-sama pada 4-6 Oktober 2023, bekerja sama dengan pemerintah dan industri di Indonesia. IDMA Indonesia akan membangun platform yang memungkinkan peserta pameran dan pengunjung untuk mengeksplorasi teknologi inovatif, membina kemitraan strategis, dan memanfaatkan peluang di pasar regional.

CEO IDMA Internasional, Muhammad Ali Kalkan menjelaskan, ketahanan pangan global yang berkelanjutan saat ini amat penting karena mengalami tantangan berat akibat dari berbagai faktor seperti perubahan iklim, pandemi Covid-19, dan konflik Rusia-Ukraina. Menurutnya, daerah ASEAN saat ini masih tergantung pada pasar internasional dan impor untuk mensuplai pangan tanaman yang berbasis biji-bijan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Dengan penduduk sebanyak 700 juta di kawasan ini, akan meningkatkan kebutuhan pangan berbasis biji-bijian sebanyak 40 persen pada 2050. Laporan "FAO-OECD Agricultural Outlook 2023-2032" yang dirilis pada awal Juli 2023 juga mengungkapkan bahwa negara-negara Asia akan memimpin peningkatan permintaan sereal.

Unsplash/Phil Aicken
Unsplash/Phil Aicken

Menurut laporan tersebut, penggunaan biji-bijian secara global, yaitu 2,8 miliar ton, akan meningkat menjadi 3,1 miliar ton dalam 10 tahun dan hampir setengah dari peningkatan permintaan yang sudah diperhitungkan akan berasal dari Asia, khususnya daerah ASEAN.

Ali menambahkan, meskipun beras merupakan makanan pokok di wilayah ini, permintaan gandum dan jagung terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Ukuran pasar produk roti di Asia Tenggara diperkirakan akan tumbuh menjadi 15 miliar dolar dalam lima tahun.

Lintasan pertumbuhan ini telah mendorong negara-negara ASEAN untuk mengadopsi pendekatan dua arah, pertama meningkatkan produksi biji-bijian dan memanfaatkan inovasi teknologi dalam pengolahan makanan untuk meningkatkan produktivitas.

Pameran Teknologi

Dalam menjawab tantangan ini, IDMA memilih Indonesia, negara terbesar di kawasan ASEAN untuk menjadi tuan rumah Pameran IDMA Indonesia untuk mewujudkan potensi tinggi tersebut. IDMA Indonesia pun akan menjadi platform unik bagi peserta pameran dan pengunjung untuk menemukan teknologi revolusioner, menjalin aliansi strategis, dan memanfaatkan peluang di Indonesia dan pasar regional yang lebih luas.

Memadukan inovasi dengan tradisi, pameran ini akan meningkatkan jangkauan pasar perusahaan pemasok teknologi untuk pengolahan tepung, beras dan jagung, serta mie, pasta, biskuit, dan pakan ternak. Mengingat kebutuhan produksi tepung terigu akan tumbuh rata-rata 25 persen dalam lima tahun mendatang.

Selain itu, kebutuhan pakan akan tumbuh rata-rata 30 persen dalam periode yang sama akibat meningkatnya jumlah penduduk di kawasan Asia Tenggara. IDMA Indonesia akan memberi peserta pameran kesempatan untuk menampilkan produk, inovasi, dan layanan terbaru kepada para pengunjung yang tertarik dari berbagai negara.

Dengan pengunjung dari Indonesia dan negara-negara sahabat, peserta pameran akan menjangkau pasar yang luas yang membutuhkan kolaborasi strategis baru. Dari mesin penggilingan mutakhir hingga teknologi biji-bijian dan pasta, IDMA Indonesia akan menjadi pameran komprehensif untuk solusi industri biji-bijian generasi mendatang, membuka jendela baru ke dunia produksi pangan yang terus berkembang.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Technology believer.. tech-society observer.. recovering digital addict