Menjaga Kesehatan Mental dengan Bantuan Teknologi
Sejak pandemi, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental mulai menggema di masyarakat. Menurut Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey 2022, 15,5 juta (34,9 persen) remaja mengalami masalah mental dan 2,45 juta (5,5 persen) remaja mengalami gangguan mental.
Dari jumlah itu, baru 2,6 persen yang mengakses layanan konseling, baik emosi maupun perilaku. Pada Jumat (9/6/2023), Stress Management Indonesia (SMI) meluncurkan program Indonesia Smile Movement Campaign yang bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan mental setiap individu dengan metode “Self Love Journaling” yang telah terbukti secara ilmiah.
Kampanye ini berupaya memberikan cara yang praktis dan murah untuk membantu mengatasi permasalahan kesehatan mental yang ada di masyarakat Indonesia. Menurut Survei I-NAMHS (2022), di Indonesia, setiap 40 detik satu orang bunuh diri, 4,2 juta orang mengalami kecemasan, 1,6 juta orang mengalami masalah fokus perhatian dan hiperaktif, 822 ribu orang mengalami depresi, 372 ribu orang mengalami masalah perilaku, 279 ribu orang mengalami PTSD, dan 217 ribu orang memiliki ide bunuh diri.
Statistik yang mengkhawatirkan ini menyoroti perlunya program kesehatan mental yang efektif di Indonesia. Coach Pris, CEO Stress Management Indonesia, mengatakan pentingnya journaling untuk kesehatan otak yang dapat meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan seseorang secara signifikan. "Journaling membantu individu untuk mengekspresikan pikiran dan emosi mereka, mengarah ke kesadaran diri yang lebih baik dan pengurangan stres," kata Pris.
Menurutnya, dengan memasukkan Self Love Journaling ke dalam kampanye SMI, bertujuan mendorong individu memprioritaskan kesehatan otak mereka untuk membuka potensi penuh diri sendiri. Indonesia Smile Movement Campaign juga meliputi penerbitan buku Self Love Journaling yang disusun oleh Stress Management Indonesia berdasarkan riset mendalam dan pengalaman bertahun-tahun.
Buku ini memberikan panduan langkah demi langkah mengeluarkan emosi secara sehat serta meningkatkan kondisi fisik, mental, dan finansial melalui journaling, yang bisa dilakukan oleh siapa saja yang membutuhkan.Selain buku Self Love Journaling, SMI sedang mengembangkan aplikasi HappySelf, yang akan menyediakan platform digital bagi individu untuk belajar meningkatkan kesejahteraan secara mandiri dari para ahli.
Indonesia Smile Movement Campaign juga mencakup peningkatan kapasitas bagi masyarakat marginal dan program pemantauan selama enam bulan bagi seluruh pemilik buku Self Love Journaling. Kampanye ini menyasar Gen X, Millennial, dan khususnya Gen Z (lahir 1997-2012, saat ini berusia 11-26 tahun), yang merupakan usia calon karyawan atau pegawai di kantor.
Salah satu klien SMI, LA (disamarkan untuk privasi), membagi ceritanya dengan program SMI dan dampaknya terhadap kehidupannya. “Berkat SMI, saya bisa sembuh dari trauma saya dan juga diajarkan bagaimana berdamai dengan masa lalu," ujar LA.
Sekarang, ia mengaku senang sekali, dan banyak hal positif yang bisa saya tarik. Salah satunya rejeki saya bertambah dan saya bisa lebih mengenal diri sendiri, terutama kelebihan saya. Indonesia Smile Movement Campaign merupakan cara untuk meningkatkan kesehatan mental di Indonesia dan menciptakan masyarakat yang lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih produktif. SMI berharap kampanye ini akan menginspirasi individu untuk memprioritaskan kesehatan otak mereka dan melakukan journaling dalam rutinitas harian mereka.