Mengenal Jenis Seri Pendanaan Startup
Tahapan pendanaan pada usaha rintisan dapat bervariasi tergantung pada model bisnis, industri, dan tujuan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa tahapan pendanaan umum yang sering terjadi pada rintisan:
• Pendanaan Pra-Seri (Pre-Seed Funding):
Tahap awal dalam mencari pendanaan untuk memvalidasi konsep bisnis dan membangun produk awal. Pendanaan ini sering didapatkan dari pendiri, keluarga, teman, atau angel investors.
• Seri A
Tahap ini terjadi setelah rintisan yang berhasil membuktikan model bisnisnya dan memiliki produk yang berfungsi. Di tahap ini, perusahaan mencari pendanaan yang lebih besar dari investor modal ventura (venture capital) untuk melakukan skala bisnis dan pertumbuhan lebih lanjut.
• Seri B, C, D, dan seterusnya
Tahapan ini melibatkan pendanaan tambahan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan memperluas operasional. Pada tahapan ini, perusahaan biasanya sudah memiliki pendapatan dan mencari pendanaan yang lebih besar untuk mengamankan pangsa pasar yang lebih besar, melakukan akuisisi, atau memperluas tim.
• Pendanaan pra-IPO (Pre-IPO Funding)
Beberapa perusahaan memilih untuk mengumpulkan dana tambahan sebelum mereka meluncurkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Pendanaan ini bertujuan untuk memperkuat bisnis mereka dan meningkatkan valuasi sebelum menjadi perusahaan publik.
• Pendanaan publik (Public Funding)
Setelah sukses melalui IPO, perusahaan dapat terus mengumpulkan dana melalui penjualan saham di pasar terbuka. Ini termasuk penawaran saham sekunder atau penerbitan obligasi untuk membiayai ekspansi dan proyek bisnis lainnya.
Perlu diingat bahwa setiap startup memiliki perjalanan yang unik, dan tahapan pendanaan dapat bervariasi. Beberapa rintisan mungkin melewatkan beberapa tahapan ini atau menggunakan pendekatan alternatif untuk mendapatkan pendanaan, seperti crowdfunding atau program akselerator.