Cerita Serangan Ransomware Pertama di Dunia
Sejarah ransomware dimulai pada awal 1990-an ketika seorang peretas bernama Joseph Popp menciptakan program berbahaya yang disebut AIDS Trojan atau PC Cyborg. Program ini menyebar melalui disket yang berisi informasi tentang penelitian AIDS yang dikirimkan ke konferensi medis di seluruh dunia.
Setelah disket tersebut dimasukkan ke dalam komputer, program akan mengenkripsi file di dalamnya dan menampilkan pesan yang meminta tebusan sebesar 189 dolar Amerika Setikat (AS). Jika tebusan tidak dibayar dalam waktu 90 jam, maka pesan tersebut mengancam akan menghapus semua file di dalam komputer.
Pada saat itu, program ini tidak menyebar secara luas dan tidak banyak orang yang terkena dampaknya. Namun, program tersebut menandai munculnya sebuah jenis perangkat lunak berbahaya baru yang mengambil kendali atas komputer pengguna dan meminta tebusan untuk mengembalikan kontrol tersebut.
Sejak saat itu, ransomware telah mengalami perkembangan yang signifikan dan menjadi ancaman keamanan yang serius bagi pengguna komputer di seluruh dunia. Ransomware modern pun berkembang lebih canggih, lebih sulit dideteksi, dan dapat menyebar dengan lebih cepat melalui internet.
Perkembangan teknologi dan kemampuan hacker yang semakin canggih juga membuat ransomware semakin kompleks dan sulit untuk diatasi. Oleh karena itu, penting bagi pengguna komputer untuk selalu memperbarui perangkat lunak mereka dan mempertahankan sistem keamanan yang kuat untuk melindungi diri dari ancaman ransomware dan perangkat lunak berbahaya lainnya.