Strategi Cerdik Mudik Bersama Si Kecil
Tanpa terasa, kita akan kembali memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan penuh berkah dan sarat kerinduan untuk berkumpul bersama keluarga.
Mengingat tingginya permintaan perjalanan di Hari Raya Lebaran, tentunya sebagian besar orang telah merencanakan keperluan mereka dari jauh-jauh hari. Terutama, ini adalah masa mudik pertama kali tanpa adanya penerapan PPKM dan regulasi pembatasan perjalanan. Kementerian Perhubungan Republik Indonesia bahkan telah mengantisipasi melonjaknya angka pemudik di tahun ini yang diperkirakan akan mencapai 80 juta orang.
Salah satunya, melalui koordinasi optimalisasi bandara dan maskapai penerbangan. Menanggapi kebutuhan masyarakat Indonesia akan perjalanan di hari Lebaran yang mudah serta terjangkau, Head of Marketing Airasia Super App Indonesia, Boni Andika menyampaikan, Ramadhan menjadi momen penting bagi kami sebagai pelaku industri perjalanan.
“Maka dari itu, kami menghadirkan Super App Raya Sale dengan promo dari hulu ke hilir yang menguntungkan bagi para pengguna. Mulai dari, pemesanan tiket pesawat berbagai maskapai nasional dan global, reservasi hotel, Airasia ride di Bali, dan Airasia food, shop,” ujar Boni.
Menurutnya, Airasia juga memastikan kesiapan dari sisi back-end agar pengalaman pengguna dapat berjalan mulus. Airasia Super App pun optimistis momen ini akan menjadi ceruk peluang bagi performa bisnis, mitra, sekaligus seluruh pengguna dengan pengalaman perjalanan yang terintegrasi, mudah, dan terjangkau.
Selama periode kampanye Super App Raya Sale, pengguna bisa menikmati sejumlah promo spesial berupa Diskon hingga 77 persen yang berlaku di seluruh layanan Airasia Super App dan Bonus 5x Airasia points dalam setiap transaksi.
Travel Blogger dan ibu dari satu orang anak Kadek Arini menjelaskan, dulu, travelling sendirian bisa sesuka hati. Sekarang, semua harus dipikirkan secara matang karena sudah punya bayi. Ia pun berbagi tips ke sesama orang tua yang akan pulang kampung atau liburan di Lebaran nanti.
1. Sesuaikan waktu perjalanan dengan jadwal tidur si kecil.
Situasi ketika si kecil rewel barangkali menjadi kekhawatiran banyak orang tua yang melakukan perjalanan dengan transportasi umum. Bagi Anda yang berencana bepergian dengan pesawat, Kadek menyarankan untuk memilih waktu penerbangan sesuai dengan jadwal tidur si kecil.
“Saya biasanya beli tiket pesawat yang jadwalnya sama dengan waktu tidur siang anak. Jadi, selama penerbangan itu dia ikut tidur, gak nangis, gak cranky. Terus, ketika landing dia segar deh buat lanjut jalan-jalan!,” ujar ibu dengan balita berusia 11 bulan ini.
2. Kemas makanan ringan dan mainan untuk mendistraksi.
Tekanan udara di atas pesawat terkadang menimbulkan rasa pekak pada telinga. Wanita yang telah menjelajahi lebih dari 30 negara ini menyarankan, kalau masih ASI eksklusif, akan lebih mudah, karena bisa menyusui bayinya secara langsung.
Tapi, kalau sudah balita, cara mendistraksinya pun berbeda. “Bisa dengan kasih snack atau mainan favoritnya supaya mereka anteng,” ujarnya.
3. Pilih tempat duduk yang sesuai
Ini merupakan tips jitu dari Kadek Arini sebelum Anda membeli tiket pesawat. Jika Anda masih memiliki bayi yang berusia di bawah enam bulan, Kadek merekomendasikan kursi di sisi samping jendela.
Sebab, posisi ini akan lebih privat dan nyaman bagi Anda yang harus menggendong si kecil selama penerbangan, tanpa terganggu oleh penumpang bagian dalam yang ingin menuju ke toilet.
Hal ini, berbanding terbalik jika anak Anda telah memasuki usia balita aktif. Anda justru memerlukan ruang ekstra, dengan posisi kursi di lorong (aisle) agar lebih leluasa untuk bergerak.
“Pemilihan posisi kursi itu penting sekali buat aku. Makanya, aku kalau beli tiket pesawat melalui layanan flights di airasia Super App. Gampang banget kalau mau add-on beli kursi di aplikasi saat check-in online. Ada banyak pilihan maskapainya juga sekarang!,” tutur Kadek.
4. Pilih lokasi hotel yang strategis
Untuk Anda yang perlu menginap di hotel saat mudik atau liburan nanti, Kadek menyarankan para orang tua untuk memesan hotel dengan luas kamar yang cukup buat ruang gerak balita, serta menyediakan beragam fasilitas untuk anak, seperti boks bayi, tempat bermain, dan lainnya.
Selain itu, lokasi hotel juga haruslah menjadi pertimbangan. Wanita yang berdarah asli Bali ini menganjurkan lokasi yang dekat dengan titik transportasi umum untuk memudahkan mobilisasi.
“Kalau jalan-jalan keluar negeri, pilih hotel yang dekat dengan transportasi umum, contohnya monorail, MRT. Karena barang bawaan kita pasti lebih banyak, tas popok, stroller, dan sebagainya,” ungkap Kadek.