Data scientist adalah profesi yang kian populer. Berkembangnya era digital, ledakan data yang melahirkan big data, dan pengambilan keputusan strategis berdasarkan big data, membuat profesi ini memiliki peran yang signifikan dalam ekosistem digital.
Senior Data Science Trainer dari EurekaXpert, Tjipto Juwono Phd dalam acara peluncuran program pelatihan insentif dalam bentuk beasiswa Senin, (30/1/2023), di Jakarta, menjelaskan, saat ini di Indonesia profesi data scientist memang terus mengalami pertumbuhan minat. Hal ini, menurutnya, terlihat dari banyaknya program yang memperkenalkan profesi yang satu ini. Unsplash/Luke Chesser
Terutama, dari sektor informal. "Data scientist sebenarnya merupakan profesi yang lintas dimensi ilmu. Ada ilmu matematika, statiska, hingga programming di dalamnya," ujar Tjipto. Sementara di dunia kerja sendiri, profesi data scientist biasanya dibutuhkan di perusahaan secara lintas industri.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Tjipto menjelaskan, pengekstrakan data di masing-masing industri biasanya sangat terpersonalisasi. Sehingga, sulit dilakukan standarisasi terkait profesi data scientist itu sendiri. "Di beberapa perusahaan yang cukup besar sekalipun, masih ada data scientist yang masih menggunakan Microsoft Excell untuk mengekstrak data, tapi, ada pula yang telah menggunakan Phyton. Jadi defini kerja dari data scientist itu sendiri di Indonesia masih cukup bervariasi," Tjipto mengakui.
Meskipun kian populer, tapi pengembangan profesi yang satu ini juga masih memiliki banyak tantangan. Meski permintaanya terbilang tinggi, namun masih jarang studi formal yang dipersiapkan secara khusus dan komprehensif untuk bidang profesi yang satu ini.
Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya untuk mengejar ketertinggalan yang saat ini masih terjadi. Agar, kompetensi para data scientist di Tanah Air juga mengalami peningkatan.
