Digicafe

Warna-warni Program Ramah Lingkungan

Dok Telkomsel
Dok Telkomsel

Perubahan iklim mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca yang terjadi dalam jangka panjang. Meskipun bersifat alami, namun dorongan dari aktivitas manusia menjadikan perubahan iklim terasa kian ekstrem dari hari ke hari.

Berdasarkan data yang diperoleh dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) terdapat tujuh aktivitas manusia yang menjadi pendorong utama dalam perubahan iklim. Di antaranya penebangan hutan, manufaktur barang dan pertambangan, pengubahan energi, penggunaan alat transportasi, produksi makanan, suplai energi untuk ruangan, dan pemakaian berlebihan pakaian hingga sampah dan plastik.

Berbagai perusahaan pun telah ikut berkontribusi membantu mengurangi dampak perubahan iklim terhadap lingkungan. Mulai dari menggunakan teknologi kecerdasan buatan, hingga menerapkan zero waste concept pada setiap langkah operasionalnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Berbagai program untuk menjaga kelestarian lingkungan, antara lain:

1. Program Carbon Offset dari Telkomsel dan Jejak.in

Pekan lalu, Telkomsel melalui program Corporate Social Responsibility, Telkomsel Jaga Bumi, meluncurkan Program Carbon Offset. Melalui program yang berkolaborasi bersama platformJejakin, pelanggan Telkomsel dapat menukarkan Telkomsel Poin yang dimiliki menjadi kontribusi yang setara dengan sebatang pohon untuk mengimbangi carbon footprint (jejak karbon) yang timbul sebagai konsekuensi dari aktivitas keseharian manusia.

Program ini merupakan wujud komitmen Telkomsel sebagai digital ecosystem enabler dalam membuka lebih banyak peluang bagi seluruh pelanggan melalui environmental movement, untuk mengambil peran terdepan dalam menjaga kelestarian bumi dan lingkungan hidup.

Dok Telkomsel
Dok Telkomsel

Carbon offset merupakan berbagai upaya yang dilakukan untuk menyerap jejak karbon yang kita hasilkan dan memitigasi dampak-dampak negatif tersebut. Salah satu upaya carbon offset yang dapat kita lakukan adalah dengan mengadopsi pohon dan mendukung keberlangsungan hidup masyarakat adat yang menjaga hutan.

Sedangkan berbagai aktivitas manusia, mulai dari penggunaan bahan bakar fosil, pengubahan fungsi lahan, pengolahan limbah, hingga pekerjaan industri, menghasilkan carbon footprint, atau jejak karbon, berupa emisi gas yang dapat menyebabkan efek rumah kaca, seperti gas karbondioksida (CO2) dan gas polusi lainnya di atmosfer.

Dalam hitungan dasawarsa hingga jutaan tahun ke depan, carbon footprint yang berlebih akan menimbulkan dampak negatif terhadap iklim, suhu udara, hingga curah hujan, dan memengaruhi hidup kita semua. Inisiatif ini, diharapkan dapat mengimbangi dampak carbon footprint kita dengan penanaman pohon yang dapat menyerap CO2 dan memproduksi oksigen (O2).

2. Zero Waste Company

Ajinomoto Indonesia, baru-baru ini mendapatkan penghargaan industri hijau dengan kategori level tertinggi, yaitu level 5. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI setelah melalui serangkaian proses penilaian.

General Manager (GM) QSE Division PT Ajinomoto Indonesia Pabrik Mojokerto, Padmo Yatmoko menjelaskan, tahun ini Ajinomoto mendapatkan nilai di atas 90 persen oleh Kemenperin RI, atas upaya dalam peningkatan efisiensi bahan baku, air, listrik, SDM, dan teknologi, serta kinerja pengolahan limbah dan emisi.

Dok Ajinomoto
Dok Ajinomoto

Penghargaan ini merupakan level tertinggi dari penilaian industri hijau dengan skor di atas 90 persen. “Aktivitas dalam pencapaian penghargaan industri hijau level tertinggi ini merupakan manifestasi dari realisasi Visi Ajinomoto, yaitu menurunkan dampak ke lingkungan hingga 50 persen pada 2030, dengan berfokus pada: pengurangan efek gas rumah kaca, sampah plastik, serta manajemen limbah dan sustainability," jelasnya.

Kemudian, Padmo melanjutkan, Ajinomoto juga menjalankan peningkatan efisiensi pemakaian bahan baku, air, energi, simplifikasi proses dan penerapan teknologi, aplikasi prinsip 4R (reuse, recycle, reduce, dan recovery). Menurutnya, dengan mengikuti penilaian Industri Hijau ada beberbagai manfaat yang diperoleh Ajinomoto, antara lain meningkatkan efisiensi penggunaan material, air dan energi, serta meningkatkan efisiensi biaya produksi. Sehingga meningkatkan daya saing perusahaan.

3. Donasi perangkat elektronik

Sampah elektronik merupakan salah satu penyumbang tertinggi kenaikan emisi karbon yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Untuk itu, Telkom menjalankan program bantuan penyaluran sampah elektronik yang nantinya akan dipilah dan diperbaiki oleh siswa SMK Telkom agar perangkat dapat digunakan kembali menjadi media pembelajaran digital oleh sekolah/siswa yang membutuhkan.

Sampah elektronik ini dapat disalurkan melalui dropbox yang ada di empat titik lobby kantor Telkom yaitu Graha Merah Putih Gatot Subroto Jakarta Selatan, Menara Multimedia Telkom Kebon Sirih, Kantor Witel Jakarta Barat, dan Graha Merah Putih Telkom Japati Bandung yang akan didistribusikan kepada sekolah/siswa yang membutuhkan terutama di daerah 3T (Terluar, Terjauh, Tertinggal).

Selama 2022, 192 dari 200 perangkat yang terdiri dari 71 smartphone, 18 laptop, 14 tablet, dan 97 uncategorized devices telah diperbaiki dan akan segera didistribusikan kepada penerima manfaat di sekitar wilayah operasional Telkom dan di daerah 3T.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Technology believer.. tech-society observer.. recovering digital addict