Perhatikan Berbagai Hal Ini, Sebelum Berwirausaha di Jagat Maya
Era digital menciptakan begitu banyak peluang baru untuk berwirausaha. Apalagi, tren transaksi jual beli sekarang ini berlangsung secara daring yang memberikan kemudahan dan kepraktisan.
Peluang tersebut pun menjadi tantangan bagi generasi muda untuk memanfaatkannya seoptimal mungkin. Dalam webinar yang mengambil tema “Bangkitkan Semangat Muda: Ciptakan Peluang dengan Berwirausaha”, Selasa (15/11/2022) di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Ketua Program Studi Bisnis Digital, Fadliyani Nawir menyampaikan, sejumlah tips untuk memulai berwirausaha di usia muda.
Beberapa di antaranya adalah menentukan produk yang ingin dijual, apakah berupa barang atau jasa, menyiapkan modal, fokus pada satu bisnis tertentu sebagai permulaan, disiplin waktu, dan mengelola keuangan dengan baik. “Mental yang harus dimiliki untuk berwirausaha adalah semangat tidak gampang menyerah," ujarnya.
Kemudian, Fadliyani melanjutkan, kita juga harus fokus pada tujuan dan berani keluar dari zona nyaman. "Kerja keras dan haus akan pengetahuan tentang bisnis menjadi syarat penting lainnya. Selebihnya adalah tidak takut untuk memulai hal baru,” ujarnya.
Untuk mendapat ilmu tentang kewirausahaan, lanjut Fadliyani, bisa dicari lewat ragam media sosial, internet, buku kewirausahaan, pendidikan di bangku kuliah, atau belajar dari pengalaman orang lain. Cara lainnya adalah gemar ikut seminar atau pelatihan kewirausahaan atau lewat sesi mentoring bisnis.
Menurut Fadliyani, berwirausaha merupakan ranah inovasi, bukan semata-mata mencari uang atau mendapat keuntungan berupa materi. Karena, berbicara tentang wirausaha, juga tak bisa dilepaskan dari pola pikir.
Sementara itu, Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Sulawesi Selatan, Syamsu Riza mengungkapkan, rasio kewirausahaan di Indonesia tergolong masih rendah. Pada 2021, misalnya.
Rasio kewirausahaan Indonesia sebesar 3,47 persen dari populasi Indonesia. Angka tersebut tertinggal dari sejumlah negara tetangga, seperti Jepang yang 14 persen, Singapura 8,7 persen, atau Malaysia yang 4,7 persen. Di negara-negara maju, standar rasio kewirausahaan adalah 14 persen dari populasi penduduknya.
“Selain membutuhkan motivasi untuk berwirausaha, hal lain yang dibutuhkan adalah visi bisnis untuk bisa mengembangkan usaha lebih besar dan luas, kreativitas, dan berpikiran terbuka," ujar Rizal. Termasuk juga, selalu ingin belajar dan memperbaiki diri.
Terkait kreativitas yang dibutuhkan untuk mengembangkan semangat berwirausaha, menurut Relawan Mafindo, Erviana Hasan ada beberapa hal yang patut dilakukan untuk menunjang kelancaran berwirausaha. Di antaranya, adalah dengan meningkatkan keterampilan berkomunikasi, meningkatkan daya imajinasi, meningkatkan rasa percaya diri, serta mengasah logika.