Digicafe

Meraba Dinamika Industri Telekomunikasi

Pixabay/Geralt
Pixabay/Geralt

Sejak beberapa tahun terakhir, industri telekomunikasi dan digital business menghadapi dinamika persaingan yang semakin ketat. Pandemi Covid-19 yang merebak pada awal 2020 juga semakin memperkuat tekanan tersebut.
Meski demikian, kebutuhan pengguna akan layanan data serta aplikasi, justru semakin meningkat. Hal ini, sekaligus menunjukkan transformasi digital di tengah masyarakat berkembang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Menurut CEO Selular Media Network (SMN), Uday Rayana mengungkapkan, saat ini para pelaku usaha di industri telekomunikasi tengah mengarungi tantangan dan dinamika bisnis yang kerap berubah.
"Hal itu sejalan dengan bergesernya perilaku konsumen yang utamanya di-drive oleh pemberitaan media ataubmedia sosial, berkembangnya nilai-nilai sosial hingga budaya baru. Ditambah lagi, kemajuan teknologi, kondisi ekonomi nasional, serta perubahan regulasi yang pemerintah terapkan," jelasnya dalam gelaran Selular Awards 2022 yang digelar Jumat (29/7/2022), di Jakarta.
Di sisi lain, pemerintah juga terus berupaya mengembangkan pengembangan konektivitas 5G. Adis Alifiawan selaku Ketua Tim Penataan Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Dinas Tetap dan Bergerak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menjelaskan, dukungan pemerintah dalam pengembangan jaringan 5G, dilakukan dengan membuka spectrum sharing sampai tiga layer di sisi spektrum.

Pixabay/Geralt
Pixabay/Geralt

Sementara, dari sisi regulasi, Adis melanjutkan, pemerintah bersikap fleksibel karena memahamu, saat ini kita telah memasuki eranya kompetisi dan kolaborasi. "Intinya kita selalu support inovasi-inovasi dan kolaborasi dari pelaku industri," ujarnya.
Selain itu saat ini Kominfo telah melakukan Analog Switch Off atau ASO yang menyediakan frekuensi 700 MHz untuk digital dividen. Dilakukan perama kali pada April 2022, Kemenkominfo akan melanjutkan dengan proses ASO tahap kedua yang akan dillaksanakan pada Agustus 2022
Kebijakan ASO akan membawa dampak besar pada media dan informasi. Yakni adanya perubahan dari sisi kualitas penyiaran dan efisiensi pemanfaatan ruang frekuensi. Selain efisiensi spektrum frekuensi, ada juga dampak pada penghematan bandwidth.
ASO juga membuat siaran tidak lagi mendapat gangguan dan sistem yang bisa memperbaiki kesalahan pengiriman data. Untuk wilayah ASO pada 25 Agustus 2022, akan mencakup 31 wilayah siaran di 110 Kabupaten/Kota termasuk Jabodetabek.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Technology believer.. tech-society observer.. recovering digital addict