Digicafe

Melirik Teknologi Panel Surya

Stockvault/Mohammed Hassan
Stockvault/Mohammed Hassan

Dunia masih dipersoalkan dengan emisi karbon yang menyebabkan kondisi iklim menjadi semakin tidak nyaman. Setiap negara terus kini berupaya dalam rangka pengadaan energi bersih melalui transisi energi, dari energi fosil ke energi terbarukan, salah satunya adalah Indonesia.

Indonesia yang termasuk negara yang berada di garis Khatulistiwa, memiliki kondisi alam melimpah. Matahari bersinar, angin yang memadai, hingga air yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan.

Namun, walaupun didukung dengan kondisi alam yang memadai, transisi energi bukanlah perkara mudah. Diperlukan sosialisasi energi baru terbarukan (EBT) dan energi hijau untuk mengurangi pemanasan global.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Salah satunya, adalah upaya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ditempatkan sebagai proyek strategis nasional transisi energi bersih oleh pemerintah. Di antaranya dapat dilakukan dengan pemanfaatan pemasangan panel surya sebagai kunci dari transisi energi bersih dan terbarukan.

Implementasi panel surya pun sudah banyak dikembangkan. Mulai dari sumber listrik untuk green building hingga sumber energi untuk penerangan lalu lintas dan fasilitas umum lainnya.

Salah satu yang menawarkan solusi dari Tenaga Listrik Tenaga Surya adalah Suryanesia, perusahaan rintisan energi terbarukan di bidang panel surya. Suryanesia mempunyai visi mengurangi pemanasan global dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai kunci dari transisi energi bersih dan berkelanjutan melalui pemasangan panel surya.

Stockvault/Pixabay
Stockvault/Pixabay

Pada Kamis, (28/7/2022) di Jakarta, Suryanesia bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Indonesia, menyelenggarakan CEO Breakfast Forum bertema ‘Memulihkan dan Meningkatkan Penghijauan: Transisi Energi Tanpa Batas untuk Sektor Manufaktur Indonesia’. Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi dan solusi transisi energi tanpa batas untuk mendorong pertumbuhan terukur yang berkelanjutan bagi sektor manufaktur Indonesia.

Founder sekaligus CEO Suryanesia Rheza Adhihusada mengatakan, Suryanesia hadir melalui komitmennya untuk membantu pemerintah dalam pencapaian strategis nasional transisi energi bersih. “Kami hadir dengan solusi dan teknologi untuk membantu konsumen atau perusahaan, meningkatkan keuntungan dan mendukung energi berkelanjutan," ujar Rheza.

Melalui Solar-as-a-Service, lanjut dia, Suryanesia berinvestasi, mendesain, menginstalasi, mengoperasikan, dan memelihara PLTS dengan kontrak 25 tahun. Selain mendukung energi hijau, memasang panel surya juga dapat menghemat biaya listrik dengan proses instalasi dan pengoperasian yang mudah.

Menurut Ketua Net Zero Hub KADIN Indonesia, M Yusrizki, KADIN juga berinisiatif untuk membantu perusahaan-perusahaan, termasuk UKM untuk melakukan transisi dan mendukung pencapaian Indonesia net zero emission di 2060 atau lebih awal.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Technology believer.. tech-society observer.. recovering digital addict