Mengenal Teknologi Belanja Daring Masa Depan
Digitalnote
Industri belanja daring saat ini erat kaitannya dengan pengembangan teknologi. Berbagai teknologi seperti QR Code, PayLater, virtual mirror, hadir dan dipetkenalkan untuk makin memudahkan proses belanja masyarakat.
Kegiatan belanja daring pun terus mengalami peningkatan tren selama pandemi. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mencatat aktivitas belanja daring meningkat 37 persen selama pandemi Covid-19.
Riset Kredivo dan Katadata Insights Center (KIC) juga menunjukkan, generasi milenial atau yang berumur 26-35 tahun menjadi penyumbang terbesar terhadap proporsi jumlah transaksi belanja daring selama pandemi Covid-19. Tercatat, ada 48 persen konsumen e-commerce berumur 26-35 tahun yang melakukan transaksi pada 2021.
Pekan lalu, PT VADS Indonesia mengadakan acara E-Commerce and Logistics Event bertema “Effective and Efficient Digital Customer Experience for e-Commerce and Logistic Industry at Post Pandemic Era”. Acara ini memberikan insight kepada para penyelenggara layanan pelanggan untuk makin meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan pelanggan. Chief Marketing PT VADS Indonesia Deddy Hermansyah, menjelaskan, pandemi telah mempercepat proses transformasi digital dimana kita ketahui perusahaan-perusahaan e-commerce, logistik, dan fintech tetap bertahan dan tumbuh pada era pandemi ini. "Hal ini dikarenakan industri-industri ini, sudah beradaptasi dan sudah mengimplementasi sistem digital mampu memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam melakukan transaksi dan kebutuhan konsumen," katanya.
Deddy menjelaskan, ke depan ada berbagai solus teknologi yang dapat semakin meningkatkan pengalaman berbelanja masyarakat. Mulai dari, customer digital experience, robotic process automation, social media analytics, 360 degree CRM, omni channel, learning center, e-knowledge management, digital marketing, high availability service, dan berbagai layanan cerdas lainnya.
Disamping itu, PT VADS Indonesia juga telah memiliki sertifikasi terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dan kebijakan internasional untuk memberikan solusi digital transformasi. Di antaranya, KBLI untuk izin klasifikasi baku lapangan usaha, ISO 27001:2013 untuk kerahasiaan data, PCI DSS untuk transaksional keuangan, dan ISO 9001 untuk manajemen operasional.
