Digicafe

Mengintip Tren Pekerjaan Masa Depan

Pexels/Vojtech Okenka
Pexels/Vojtech Okenka

Ekonomi digital di Indonesia terus berkembang, setidaknya tercatat 1,2 juta pekerja yang menopang industri ini di sepanjang 2021. Perusahaan teknologi Venteny meyakini, permintaan pasar tenaga kerja di bidang ini juga akan semakin meningkat.

Hal ini, dibarengi dengan kompetensi baru yang dianggap relevan dengan kebutuhan industri. Menurut Group Chief Operating Officer Venteny Damar Raditya, karyawan perlu memperbarui kompetensi non-teknis atau soft skill yang bersinergi dengan budaya kerja dan perkembangan teknologi modern.

Sebab, latar belakang pendidikan tidak lagi menjadi satu-satunya kriteria penilaian utama di mata perusahaan. Venteny membagikan setidaknya tiga kompetensi penting di masa depan, yaitu:

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

1. Kemampuan mengelola stres

Pexels/Energypics
Pexels/Energypics

Kemampuan mengelola stres dan bangkit dari situasi sulit adalah dua kemampuan yang berkaitan dan berdampak signifikan dalam menjawab tantangan kerja di sektor digital. Setiap orang memiliki tingkat sensitivitas terhadap stres yang berbeda.

Hal tersebut, harus menjadi pertimbangan bagi employer ketika memberikan tanggung jawab kepada calon karyawannya agar mereka tidak terbebani secara mental ketika bekerja. Selain berdampak terhadap kesehatan, hal tersebut juga akan mempengaruhi tingkat produktivitas yang dapat dihasilkan oleh karyawan.

2. Memecahkan masalah yang kompleks

Kemampuan pemecahan masalah kompleks adalah serangkaian proses yang melibatkan unsur kognitif, emosional, dan motivasi seseorang. Layanan atau jasa di sektor digital membutuhkan keterampilan dan strategi yang tinggi, berbeda dari permasalahan yang berasal dari rutinitas atau sistem yang sudah teratur.

Apalagi terkait dengan dunia digital yang setiap permasalahannya sangat kompleks, dan melibatkan kepentingan banyak orang.

3. Kemampuan belajar aktif

Kemampuan belajar dengan aktif akan menentukan kapasitas individu dalam mengolah sumber daya pada dirinya untuk memahami konsep, mengajukan pertanyaan penting, berdiskusi, dan pada akhirnya mengaplikasikan ilmu tersebut di lingkungannya.

Perusahaan yang berencana melakukan transformasi di organisasinya, penting untuk memiliki SDM dengan kapasitas ini. Hal ini diperlukan agar perubahan yang ditargetkan dapat tercapai dengan optimal.

Salah satu cara mengasah kemampuan active learning adalah dengan membiasakan diri kita terekspos dengan data dan metode belajar berbasis teknologi.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Technology believer.. tech-society observer.. recovering digital addict