Digitalnote

Seberapa Sering Orang Indonesia Ganti Smartphone?

Orang Indonesia berganti smartphone kurang dari tiga tahun sekali.

 

Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, pada 2022, sebanyak 89 persen atau sekitar 167 juta penduduk Indonesia telah menggunakan smartphone. Masifnya penggunaan smartphone di Indonesia ini, mendorong perusahaan riset Populix mengulas lebih jauh seputar pola pembelian hingga metode pembayaran yang paling sering digunakan masyarakat Indonesia dalam bertransaksi smartphone.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Studi berjudul "Indonesian Mobile Phone Purchase Behavior" ini dilakukan dengan metode survei saring dengan melibatkan 1.096 responden laki-laki dan perempuan. "Sebagian besar responden merasa cukup dengan penggunaan satu smartphone, tetapi sebagian lainnya menggunakan dua smartphone, bahkan lebih, dengan tujuan untuk mengelola berbagai aktivitas mereka secara lebih efisien. Selain itu, mayoritas responden cenderung mengganti smartphone mereka kurang dari tiga tahun," ungkap Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO, Populix.

Menurutnya, ada dua alasan utama yang mendasari keputusan mereka untuk mengganti smartphone. Pertama, smartphone lama tidak lagi mendukung sistem operasi terbaru dan kapasitas memori smartphone sudah penuh.

Alasan-alasan ini sejalan dengan faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh responden saat membeli smartphone baru, seperti besaran RAM dan kapasitas memori yang ditawarkan. Selain itu, ternyata mayoritas (95 persen) masyarakat Indonesia lebih suka membeli smartphone baru daripada smartphone “second”.

Untuk membeli smartphone baru tersebut, responden lebih condong untuk berbelanja secara langsung di toko (77 persen) karena mereka merasa lebih aman dan percaya (82 persen). Di sisi lain, responden yang memilih untuk membeli smartphone baru secara daring merasa bahwa mereka bisa mendapatkan banyak promo dan diskon saat berbelanja daring (73 persen).