Merayakan Hari Ibu dengan Kelas Kecantikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan adalah faktor pendorong dan penentu dalam perkembangan pendidikan anak inklusif. Terutama, peran seorang ibu yang sangat vital untuk membimbing, merawat, memberikan terapi, dan stimulasi anak berkebutuhan khusus.
Anak-anak berkebutuhan khusus, memerlukan perhatian dan dukungan ekstra karena perbedaan kondisi fisik, perkembangan, kognitif, atau emosional mereka. Seperti kasih sayang seorang ibu yang tidak memiliki batasan, begitu pula dengan makna kecantikan.
Maka dari itu, Deca Group mengadakan program CSR terkait teknik-teknik dasar perawatan wajah dan tata rias yang diharapkan dalam memberikan stimulasi untuk merangsang perkembangan dan pertumbuhannya kognitif. Dimana anak dapat bereksplorasi dan mencoba hal baru.
Kegiatan ini juga digelar dalam rangka menyambut Peringatan Hari Ibu. Deca Group, perusahaan induk lokal dengan fokus utama pada industri kecantikan yang menaungi brand
perawatan kulit Whitelab dan brand makeup luncuran terbaru Gouté , menggandeng Destiny Project, learning center berfokus pada anak berkebutuhan khusus (ABK), menyelenggarakan program Beauty Class untuk Ibu dan Anak bertajuk Unconditional Beauty. Program ini dilaksanakan pada 30 November 2023, di Destiny Project Learning Center, Surabaya.
Rangkaian acara ini, dibagi menjadi dua, yaitu kelas perawatan kulit bersama Whitelab. Di mana di sesi ini akan dikenalkan tahapan skincare yang dapat digunakan oleh ibu dan anak-anak. Setelah itu dilanjutkan dengan kelas tata rias bersama Gouté di sesi ini ibu dan anak-anak yang diedukasi mengenai teknik make up yang benar dan cara mengaplikasikan produk-produk make up dengan sempurna.
Tentunya produk produk yang digunakan untuk kegiatan ini adalah produk produk yang aman bagi kulit sensitif. Dukungan keluarga yang luar biasa terutama sosok Ibu yang membuat anak bisa beraktivitas layaknya anak normal.
Devie Diana selaku Head of Marketing Deca Group menyampaikan, merawat dan membesarkan anak yang berkebutuhan khusus bukanlah hal yang mudah. Setiap ibu yang dikaruniai anak istimewa ini terus berjuang agar kondisi anak-anaknya
menjadi lebih baik.
"Kami percaya anak-anak spesial yang memiliki keterbatasan kemampuan
bisa diarahkan secara maksimal bila memiliki kolaborasi yang baik dengan orang tua-nya. Maka program ini juga dilakukan untuk memberikan pelatihan dan bimbingan agar ABK bisa menemukan apa yang menjadi keahliannya sehingga dapat mengembangkan diri, berkarya, dan memberikan manfaat bagi lingkungan," ucap Devie.
Destiny Project, yayasan yang bergerak untuk membantu anak berkebutuhan khusus merasa terbantu dengan adanya program CSR tersebut. Timothy sebagai Business Manager dari Destiny Project menyampaikan, program CSR ini sangat sesuai dengan visi dan misi dari Destiny Project, yang ingin melihat setiap anak khususnya Anak Berkebutuhan Khusus untuk dapat menemukan bakat dan minat yang dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain.
"Kegiatan hari ini pasti jadi experience yang memorable bagi setiap anak-anak, saya yakin
pengalaman ini akan tersimpan dalam core memory mereka. Hopefully acara seperti ini dapat menginspirasi banyak pihak. Sehingga anak-anak bisa punya pengalaman yang baik untuk ke depannya," ujar Timothy.
Saat ini, Destiny Project menampung sebanyak 26 anak dari usia delapan sampai usia 29 anak kebutuhan khusus. Devie melanjutkan, meski perkembangan ABK berbeda dengan anak-anak normal pada umumnya, ia meyakini,
ABK tidak semestinya dilakukan berbeda dalam masyarakat.
"Setiap individu, siapapun itu punya kesempatan belajar seumur hidup serta mengembangkan minat dan bakat di berbagai
bidang. Diharapkan program ini menjadi gerbang untuk program positif berikutnya," ujar Devie.