Digicafe

Begini Bahaya Memilih Solusi ERP yang tak Tepat bagi Perusahaan

Memilih solusi ERP secara jeli adalah salah satu kunci kesuksesan transformasi perusahaan.

Beberapa waktu belakangan, istilah Perencanaan Sumber Daya Perusahaan atau Enterprise Resource Planning (ERP) cukup sering terdengar. Hal ini tak lepas dari laporan Department of Justice Amerika Serikat (DOJ US), yang mengungkap adanya perusahaan ERP asal Jerman yang didenda sebesar 220 juta dolar Amerika Setikat (AS) atau setara Rp 3,4 triliun, karena terbukti melakukan praktik suap ke pejabat publik Afrika Selatan, dan Indonesia.

Saat ini, pasar ERP memang sangat beragam. Oleh karena itu, penting untuk memilih sistem dan mitra yang dapat dipercaya agar para penggunanya bisa memastikan keberlangsungan bisnis.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Lusiana Lu, Business Development Director dari HashMicro mengungkapkan, memilih ERP adalah keputusan strategis yang harus diperhatikan banyak aspek di dalamnya. “Risiko dari pemilihan mitra ERP yang tidak tepat sangatlah beragam dan dapat memberikan dampak negatif yang signifikan bagi bisnis. Untuk itu, perlu persiapan matang dari perusahaan dan penilaian mendalam terhadap mitra yang dituju,” ujar Lusiana.

HashMicro, lanjut dia, juga telah merangkum tiga risiko utama yang terjadi ketika perusahaan memilih mitra yang tidak tepat. Pertama, ERP yang digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Setiap perusahaan, tentu memiliki keunikan pada bisnisnya, dan memilih ERP yang tidak sesuai dapat menyebabkan ketidakcocokan terhadap operasi bisnis yang dijalankan.

Kemudian, ada pula kerugian finansial. Ada kemungkinan mitra ERP yang tidak tepat akan menyembunyikan biaya-biaya yang tidak terduga. Seperti contoh, pada saat pertemuan pertama, sistem tampak seperti solusi ERP yang terjangkau, tetapi setelah implementasi dapat menjadi sangat mahal ketika melakukan upgrade.

Ketiga, sistem ERP yang diimplementasi tidak bertahan lama. Salah memilih ERP yang tidak memiliki skalabilitas akan membuat perusahaan pengguna harus mencari sistem ERP lain yang dapat mendukung perkembangan bisnisnya.

Karena pada dasarnya ERP harus memiliki kemampuan untuk membantu sebuah bisnis berkembang secara optimal dan efisien. Yang tidak dimiliki oleh banyak ERP lain adalah kemampuan ERP untuk ikut berkembang menyesuaikan pertumbuhan bisnis penggunanya.

Semakin berkembang bisnis, semakin banyak kebutuhan yang harus bisa dikerjakan oleh ERP, jika tidak, perusahaan pengguna harus mengganti sistem ERP. Sehingga perusahaan harus melakukan investasi baik secara finansial dan waktu untuk mengganti mitra ERP-nya.

Agar tak mengalami kerugian, HashMicro juga menyarankan agar calon pengguna ERP aktif berkomunikasi dengan mitra potensial. Termasuk juga, mengajukan pertanyaan terkait pengalaman sebelumnya, dan meminta referensi dari klien yang sudah menggunakan layanan mereka.

Proses ini membantu untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kemampuan mitra ERP dalam menangani proyek implementasi dan memberikan dukungan setelahnya.