Seperti apa Pengembangan Lanskap Digital 2024?
Dalam dua tahun terakhir, industri teknologi telah menghadapi serangkaian krisis yang disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi global, hantaman pandemi Covid-19, dan persaingan bisnis. Berbagai usaha termasuk penyesuaian strategi pun ditempuh oleh berbagai perusahaan rintisan untuk memprioritaskan resiliensi finansial dan keberlanjutan bisnis jangka panjang.
Meskipun demikian, Chiragh Kirpalani, CEO dan Founder Ayoconnect, optimistis, lanskap ekonomi digital pada 2024 akan membaik seiring dengan reformasi pemerintah dan tumbuhnya konsumsi swasta sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga didukung oleh proyeksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 150 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 2,333 triliun pada 2025.
Pada 2023, Ayoconnect mengumumkan penambahan lebih dari 50 klien sepanjang tahun. Deretan perusahaan terkemuka yang terintegrasi dengan API Ayoconnect di antaranya adalah Bluebird, Bank Syariah Indonesia, Kredivo, Julo, KiriminAja, Bank DKI, dan Koperasi Syariah BMI. Pelaksanaan strategi yang efektif ini diwujudkan melalui adopsi berbagai fitur berbasis API besutan Ayoconnect seperti produk digital (PPOB), recurring payment, embedded lifestyle, dan instant transfer yang dimungkinkan oleh infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional milik Bank Indonesia, BI-Fast.
Menyadur data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia pada Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2023, Indonesia berhasil menjadi pemimpin pasar di kawasan Asia Tenggara melalui capaian hingga 40 persen di 2022 . Prestasi ini menunjukkan, Indonesia berhasil menjalankan peran sebagai market leader dalam industri ekonomi digital. Dalam hal ini, kolaborasi berkelanjutan yang terjalin antara Ayoconnect dengan 240 mitranya adalah wujud komitmen bersama dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia melalui fitur keuangan digital yang inklusif, aman, terpercaya.
Menurut Chiragh, pencapaian ini juga tidak lepas dari dukungan penuh para investor Ayoconnect, termasuk Mandiri Capital Indonesia, Tiger Global, SIG, PayU, Mastercard, dan BRI Ventures. “Kesuksesan Ayoconnect pada 2023 merupakan bukti komitmen kami terhadap inovasi dan kolaborasi. Kami bangga menyambut klien baru ke dalam ekosistem kami dan berharap dapat melanjutkan perjalanan menuju lanskap keuangan yang lebih inklusif dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia,” kata Chiragh, dalam keterangan persnya.
Lebih lanjut, Ayoconnect juga berhasil mendorong pertumbuhan bisnis sejauh lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dimungkinkan dengan diluncurkannya inovasi White-Label Virtual Cards yang diluncurkan bersama Mastercard pada Januari 2023 silam dan Instant Transfer API.
Dua inovasi tersebut berhasil memberikan Ayoconnect keunggulan kompetitif dalam lanskap fintech yang dinamis. Instant Transfer API Ayoconnect, memungkinkan bisnis dari berbagai sektor usaha menggunakan mekanisme BI-FAST untuk menghadirkan kemudahan pengiriman uang ke lebih dari 130 bank di Indonesia cukup dengan satu kali integrasi dan harga yang kompetitif.